Tuesday, December 23, 2008

DARI LIMBAH MENJADI BAHAN

Siapa
bilang limbah tidak berguna, hanya akan merusak lingkungan dan
mengancam
kesehatan manusia? Dengan melakukan pengolahan yang benar, limbah dapat
memberikan sumbangsih besar dalam dunia rancang bangun.

Berkembangnya industri
nasional baik industri kecil, sedang dan besar dalam skala lokal maupun
nasional, berefek pada terciptanya limbah sebagai proses industri.
Limbah
industri secara langsung atau tidak, seringkali sangat berbahaya baik
bagi
kesehatan manusia maupun lingkungan hidup.
Konsekuensinya, kita harus
menhadapinya dengan memberikan solusi penanganannya.

Bahan bangunan ekologis

Sebuah terobosan telah
berhasil dikembangkan dengan memanfaatkan limbah industri sebagai bahan
dasar
pembuatan meterial bangunan. Material ini kemudian dikenal dengan bahan
bangunan ekologis.

Bahan bangunan yang dibentuk
dari bahan-bahan sisa atau limbah proses industri dengan menggunakan
metode
dan proses yang ramah lingkungan serta aman bagi kesehatan manusia
merupakan

definisi yang diberikan bagi istilah bahan bangunan ekologis.
Pengembangan
meterial bahan bangunan ramah lingkungan ini betujuan untuk mengurangi
atau
bahkan menghilangkan dampak negatif dari limbah industri terhadap
lingkungan.

Produk bahan bangunan

Beragam jenis limbah industri
dapat diolah dan dikembangkan menjadi material bangunan ekologis. Fly
Ash
atau debu terbang merupakan limbah dari kegiatan pertambangan, seperti
yang banyak dijumpai dipertambangan emas terbesar di Papua. limbah ini
juga
ditemukan pada proses pembangkit lintrik tenaga uap (PLTU). Fly Ash
berbentuk bubuk halus sangat ringan dan mengandung silika yang sangat
tinggi.
Oleh karenanya limbah satu ini dapat diolah menjadi bahan bangunan
ekologis
seperti semen, aerated concrete bloc, maupun mineral admixtures.

Limbah residium catalitik
cracking (RCC), hasil dari pengolahan minyak bumi juga yang berupa
bubuk
halus berwarna putih keabu-abuan. Sifatnya memang ringan, tetapi
memiliki
kandungan silika dan alumunium. Limbah ini dapat diolah menjadi bahan
bangunan
seperti concrete bloc, paving block, genteng beton mapun beton
pracetak.

Ada lagi, bagas, sebagai
limbah hasil pengolahan tebu pada industri gula yang merupakan bahan
organik

berkadar serat tinggi, ringan dan mudah dibentuk menjadi partikel dapat
diolah
menjadi papan partikel, panel semen, bata ringan maupun slab beton
berongga.

Sementara itu dalam proses
pembuatan soda akan dihasilkan limbah yang disebut limbah kapur soda.
Limbah

ini berbentuk bubukan halus, berwarna putih, ringan dan memiliki unsur
utama

kalsium. Darinya dapat dihasilkan bahan bangunan seperti bata beton,
paving
block, genteng beton dan dapat juga dipergunakan sebagai campuran dalam
pembuatan mortar.

Limbah lainnya yang dapat
diolah menjadi bahan bangunan ramah lingkungan adalah limbah sekam
padi.
Limbah yang terdiri dari unsur organik berupa serat sebesar 70-80%
serta
mengandung silika sebesar 15-30% dapat dipergunakan untuk menghasilakn
papan

partikel, panel semen, bata beton maupun genteng semen.

Nilai ekonomis

Limbah kayu pada
industri perkayuan, limbah plastik, limbah tembaga, limbah dari hasil
pengolahan air minum, limbah pengolahan minyak kelapa sawit dan masih
banyak

lagi jenis limbah industri lain yang dapat diolah menjadi bahan
bangunan
ekologis.

Dengan mengolah limbah industri menjadi bahan bangunan, berarti
sebuah langkah maju dalam upaya penanganan limbah industri telah
dilakukan
dan
tentu saja akan memberikan nilai tambah dalam mendukung tumbuh
kembangnya
industri rancang bangun nasional.

(dari berbagai sumber)